Stress
Stres
adalah suatu kondisi atau keadaan tubuh yang terganggu karena tekanan
psikologis. Biasanya stres dikaitkan bukan karena penyakit fisik tetapi
lebih mengenai kejiwaan. Akan tetapi karena pengaruh stres tersebut maka
penyakit fisik bisa muncul akibat lemahnya dan rendahnya daya tahan
tubuh pada saat tersebut.
Banyak hal yang bisa memicu stres muncul seperti rasa khawatir, perasaan
kesal, kecapekan, frustasi, perasaan tertekan, kesedihan, pekerjaan
yang berlebihan, Pre Menstrual Syndrome (PMS), terlalu fokus pada suatu
hal, perasaan bingung, berduka cita dan juga rasa takut. Biasanya hal
ini dapat diatasi dengan mengadakan konsultasi kepada psikiater atau
beristirahat total.
Neurosis
Neurosis, sering disebut juga psikoneurosis, adalah istilah umum yang
merujuk pada ketidakseimbangan mental yang menyebabkan stress, tapi
tidak seperti psikosis atau kelainan kepribadian, neurosis tidak
mempengaruhi pemikiran rasional. Konsep neurosis berhubungan dengan
bidang psikoanalisis, suatu aliran pemikiran dalam psikologi atau
psikiatri
Psikosis
Psikosis merupakan gangguan tilikan pribadi yang menyebabkan
ketidakmampuan seseorang menilai realita dengan fantasi dirinya.
Hasilnya, terdapat realita baru versi orang psikosis tersebut. Psikosis
adalah suatu kumpulan gejala atau sindrom yang berhubungan gangguan
psikiatri lainnya, tetapi gejala tersebut bukan merupakan gejala
spesifik penyakit tersebut, seperti yang tercantum dalam kriteria
diagnostik DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders) maupun ICD-10 (The International Statistical Classification
of Diseases) atau menggunakan kriteria diagnostik PPDGJ- III (Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa). Arti psikosis sebenarnya
masih bersifat sempit dan bias yang berarti waham dan halusinasi, selain
itu juga ditemukan gejala lain termasuk di antaranya pembicaraan dan
tingkah laku yang kacau, dan gangguan daya nilai realitas yang berat.
Oleh karena itu psikosis dapat pula diartikan sebagai suatu kumpulan
gejala/terdapatnya gangguan fungsi mental, respon perasaan, daya nilai
realitas, komunikasi dan hubungan antara individu dengan lingkungannya.
Syndrom
Sindrom, dalam ilmu kedokteran dan psikologi, adalah kumpulan dari
beberapa ciri-ciri klinis, tanda-tanda, simtoma, fenomena, atau karakter
yang sering muncul bersamaan. Kumpulan ini dapat meyakinkan dokter
dalam menegakkan diagnosa.
Istilah sindrom dapat digunakan hanya untuk menggambarkan berbagai
karakter dan gejala, bukan diagnosa. Namun terkadang, beberapa sindrom
dijadikan nama penyakit, seperti Sindrom Down.
Kata sindrom berasal dari bahasa Yunani yang berarti “berlari
bersama”, seperti yang terjadi pada kumpulan tanda tersebut. Istilah ini
sering digunakan untuk merujuk kumpulan tanda klinik yang masih belum
diketahui penyebab. Banyak sindrom yang dinamakan sesuai dengan dokter
yang dianggap menemukan tanda-tanda itu pertama kali. Selain itu dapat
juga diambil dari nama lokasi, sejarah, dan lainnya.
Sindrom dan keadaan terkait
Pyromania
Pyromania adalah sejenis mania di mana muncul dorongan kuat untuk
sengaja menyulut api untuk meredakan ketegangan dan biasanya menimbulkan
perasaan lega atau puas setelah melakukannya. Penderita pyromania (atau
biasa disebut pyromaniak) berbeda dengan para pembakar gedung (arson),
pyromaniak juga berbeda dengan mereka yang menyulut api akibat psikosis,
demi kepentingan pribadi, moneter, maupun politik, atau sebagai
tindakan balas dendam. Pyromaniak menyulut api demi merangsang euforia,
dan sering kali tertarik pada hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian
api, seperti pemadam kebakaran.
Simtoma
Simtoma atau simtom dalam penyakit adalah cara untuk melakukan
pengindikasian keberadaan sesuatu penyakit atau gangguan kesehatan yang
tidak diinginkan dengan melalui gejala, tanda-tanda atau ciri-ciri
penyakit yang dapat dirasakan seperti perasaan mual atau pusing, akan
tetapi dalam hal ini tidak termasuk didalam pengertian karena halusinasi
atau delusi, cara melakukan pengindikasian ini bertumpuk pada diri
pelaku, bukan hasil dari pengamatan yang dilakukan berdasarkan
pemeriksaan kedokteran.
Penggunaan lain simtoma juga terdapat dalam politik dimana artinya adalah melihat sebagai akar dari sesuatu permasalahan.
Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Psikopat berasal dari
kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit.
Pengidapnya juga sering disebut sebagai sosiopat karena perilakunya yang
antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.
Psikopat tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis) karena seorang
psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering
disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila
tanpa gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi
dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak
80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau
di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan.
Seorang ahli psikopati dunia yang menjadi guru besar di Universitas
British Columbia, Vancouver, Kanada bernama Robert D. Hare telah
melakukan penelitian psikopat sekitar 25 tahun. Ia berpendapat bahwa
seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik
fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan
keuntungan dirinya sendiri.
Dalam kasus kriminal, psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa,
dan koruptor. Namun, ini hanyalah 15-20 persen dari total psikopat.
Selebihnya adalah pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur
kata, mempesona, mempunyai daya tarik luar biasa dan menyenangkan.
Psikopat
memiliki 20 ciri-ciri umum. Namun ciri-ciri ini diharapkan tidak
membuat orang-orang mudah mengecap seseorang psikopat karena diagnosis
gejala ini membutuhkan pelatihan ketat dan hak menggunakan pedoman
penilaian formal, lagipula dibutuhkan wawancara mendalam dan
pengamatan-pengamatan lainnya. Mengecap seseorang dengan psikopat dengan
sembarangan beresiko buruk, dan setidaknya membuat nama seseorang itu
menjadi jelek.
Lima tahap mendiagnosis psikopat
1. Mencocokan kepribadian pasien dengan 20 kriteria yang ditetapkan
Prof. Hare. Pencocokkan ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga
dan orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban, atau pengamatan
prilaku pasien dari waktu ke waktu.
2. Memeriksa kesehatan otak dan tubuh lewat pemindaian menggunakan
elektroensefalogram, MRI, dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Hal
ini dilakukan karena menurut penelitian gambar hasil PET (positron
emission tomography) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan
pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan aktivitas otak
di bagian prefrontal cortex yang rendah. Bagian otak lobus frontal
dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian.
3. Wawancara menggunakan metode DSM IV (The American Psychiatric
Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder versi
IV) yang dianggap berhasil untuk menentukan kepribadian antisosial.
4. Memperhatikan gejala kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan.
5. Melakukan psikotes. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.
[sunting] Gejala-gejala psikopat
1. Sering berbohong, fasih dan dangkal. Psikopat seringkali pandai
melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan
di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi,
sastra, dan lain-lain. Seringkali pandai mengarang cerita yang
membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan
akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya
seakan-akan itu fakta.
2. Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
3. Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat
mengakui perbuatannya namun ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat
tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
4. Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil.
5. Sikap antisosial di usia dewasa.
6. Kurang empati. Bagi psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
7. Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
8. Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu
untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan
mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan
tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal
kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah
menyerang orang hanya karena hal sepele.
9. Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
10. Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi
dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga
tidak memiliki respon fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan
rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering,
tegang, gemetar — bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu
psikopat seringkali disebut dengan istilah “dingin”.
11. Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
Skizofrenia
Skizofrenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat
ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak.
Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya
perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan
antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang
salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).
Pada pasien penderita, ditemukan penurunan kadar transtiretin atau
pre-albumin yang merupakan pengusung hormon tiroksin, yang menyebabkan
permasalahan pada fluida cerebrospinal.
Skizofrenia bisa mengenai siapa saja. Data American Psychiatric
Association (APA) tahun 1995 menyebutkan 1% populasi penduduk dunia
menderita skizofrenia.
75% Penderita skizofrenia mulai mengidapnya pada usia 16-25 tahun.
Usia remaja dan dewasa muda memang berisiko tinggi karena tahap
kehidupan ini penuh stresor. Kondisi penderita sering terlambat disadari
keluarga dan lingkungannya karena dianggap sebagai bagian dari tahap
penyesuaian diri.
Pengenalan dan intervensi dini berupa obat dan psikososial sangat
penting karena semakin lama ia tidak diobati, kemungkinan kambuh semakin
sering dan resistensi terhadap upaya terapi semakin kuat. Seseorang
yang mengalami gejala skizofrenia sebaiknya segera dibawa ke psikiater
dan psikolog.
Gejala
Indikator
premorbid (pra-sakit) pre-skizofrenia antara lain ketidakmampuan
seseorang mengekspresikan emosi: wajah dingin, jarang tersenyum, acuh
tak acuh. Penyimpangan komunikasi: pasien sulit melakukan pembicaraan
terarah, kadang menyimpang (tanjential) atau berputar-putar
(sirkumstantial). Gangguan atensi: penderita tidak mampu memfokuskan,
mempertahankan, atau memindahkan atensi. Gangguan perilaku: menjadi
pemalu, tertutup, menarik diri secara sosial, tidak bisa menikmati rasa
senang, menantang tanpa alasan jelas, mengganggu dan tak disiplin.
Gejala-gejala skizofrenia pada umumnya bisa dibagi menjadi dua kelas:
1. Gejala-gejala Positif
Termasuk halusinasi, delusi, gangguan pemikiran (kognitif).
Gejala-gejala ini disebut positif karena merupakan manifestasi jelas
yang dapat diamati oleh orang lain.
2. Gejala-gejala Negatif
Gejala-gejala yang dimaksud disebut negatif karena merupakan kehilangan
dari ciri khas atau fungsi normal seseorang. Termasuk kurang atau tidak
mampu menampakkan/mengekspresikan emosi pada wajah dan perilaku,
kurangnya dorongan untuk beraktivitas, tidak dapat menikmati
kegiatan-kegiatan yang disenangi dan kurangnya kemampuan bicara
(alogia).
Meski bayi dan anak-anak kecil dapat menderita skizofrenia atau
penyakit psikotik yang lainnya, keberadaan skizofrenia pada grup ini
sangat sulit dibedakan dengan gangguan kejiwaan seperti autisme, sindrom
Asperger atau ADHD atau gangguan perilaku dan gangguan stres
post-traumatik. Oleh sebab itu diagnosa penyakit psikotik atau
skizofrenia pada anak-anak kecil harus dilakukan dengan sangat
berhati-hati oleh psikiater atau psikolog yang bersangkutan.
Pada remaja perlu diperhatikan kepribadian pra-sakit yang merupakan
faktor predisposisi skizofrenia, yaitu gangguan kepribadian paranoid
atau kecurigaan berlebihan, menganggap semua orang sebagai musuh.
Gangguan kepribadian skizoid yaitu emosi dingin, kurang mampu bersikap
hangat dan ramah pada orang lain serta selalu menyendiri. Pada gangguan
skizotipal orang memiliki perilaku atau tampilan diri aneh dan ganjil,
afek sempit, percaya hal-hal aneh, pikiran magis yang berpengaruh pada
perilakunya, persepsi pancaindra yang tidak biasa, pikiran obsesif tak
terkendali, pikiran yang samar-samar, penuh kiasan, sangat rinci dan
ruwet atau stereotipik yang termanifestasi dalam pembicaraan yang aneh
dan inkoheren.
Tidak semua orang yang memiliki indikator premorbid pasti berkembang
menjadi skizofrenia. Banyak faktor lain yang berperan untuk munculnya
gejala skizofrenia, misalnya stresor lingkungan dan faktor genetik.
Sebaliknya, mereka yang normal bisa saja menderita skizofrenia jika
stresor psikososial terlalu berat sehingga tak mampu mengatasi. Beberapa
jenis obat-obatan terlarang seperti ganja, halusinogen atau amfetamin
(ekstasi) juga dapat menimbulkan gejala-gejala psikosis.
Penderita skizofrenia memerlukan perhatian dan empati, namun keluarga
perlu menghindari reaksi yang berlebihan seperti sikap terlalu
mengkritik, terlalu memanjakan dan terlalu mengontrol yang justru bisa
menyulitkan penyembuhan. Perawatan terpenting dalam menyembuhkan
penderita skizofrenia adalah perawatan obat-obatan antipsikotik yang
dikombinasikan dengan perawatan terapi psikologis.
Kesabaran dan perhatian yang tepat sangat diperlukan oleh penderita
skizofrenia. Keluarga perlu mendukung serta memotivasi penderita untuk
sembuh. Kisah John Nash, doktor ilmu matematika dan pemenang hadiah
Nobel 1994 yang mengilhami film A Beautiful Mind, membuktikan bahwa
penderita skizofrenia bisa sembuh dan tetap berprestasi.
Kleptomania
Kleptomania (bahasa Yunani: κλέπτειν, kleptein, “mencuri”, μανία,
“mania”) adalah penyakit jiwa yang membuat penderitanya tidak bisa
menahan diri untuk mencuri. Benda-benda yang dicuri oleh penderita
kleptomania umumnya adalah barang-barang yang tidak berharga, seperti
mencuri gula, permen, sisir, atau barang-barang lainnya. Sang penderita
biasanya merasakan rasa tegang subjektif sebelum mencuri dan merasakan
kelegaan atau kenikmatan setelah mereka melakukan tindakan mencuri
tersebut. Tindakan ini harus dibedakan dari tindakan mencuri biasa yang
biasanya didorong oleh motivasi keuntungan dan telah direncanakan
sebelumnya.
Depresi
Penyakit ini umum muncul pada masa puber dan ada sampai dewasa. Pada
beberapa kasus, kleptomania diderita seumur hidup. Penderita juga
mungkin memiliki kelainan jiwa lainnya, seperti kelainan emosi, Bulimia
Nervosa, paranoid, schizoid atau borderline personality
disorder.Kleptomania dapat muncul setelah terjadi cedera otak traumatik
dan keracunan karbon monoksida.
Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih,
bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas
sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan
Depresi. Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa
lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat
dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi
merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri.
Penyebab suatu kondisi depresi meliputi:
* Faktor organobiologis karena ketidakseimbangan neurotransmiter di otak terutama serotonin
* Faktor psikologis karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap suatu situasi sosial
* Faktor sosio-lingkungan misalnya karena kehilangan pasangan hidup,
kehilangan pekerjaan, paska bencana, dampak situasi kehidupan
sehari-hari lainnya
Menurut Diagnostic and Statistical Manual IV – Text Revision (DSM
IV-TR) (American Psychiatric Association, 2000), seseorang menderita
gangguan depresi jika: A. Lima (atau lebih) gejala di bawah telah ada
selama periode dua minggu dan merupakan perubahan dari keadaan biasa
seseorang; sekurangnya salah satu gejala harus emosi depresi atau
kehilangan minat atau kemampuan menikmati sesuatu.
1. Keadaan emosi depresi/tertekan sebagian besar waktu dalam satu
hari, hampir setiap hari, yang ditandai oleh laporan subjektif (misal:
rasa sedih atau hampa) atau pengamatan orang lain (misal: terlihat
seperti ingin menangis).
2. Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua, atau hampir
semua kegiatan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari
(ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain)
3. Hilangnya berat badan yang signifikan saat tidak melakukan diet
atau bertambahnya berat badan secara signifikan (misal: perubahan berat
badan lebih dari 5% berat badan sebelumnya dalam satu bulan)
4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
5. Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hampir setiap hari (dapat
diamati oleh orang lain, bukan hanya perasaan subjektif akan kegelisahan
atau merasa lambat)
6. Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hampir setiap hari
7. Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak wajar (bisa merupakan delusi) hampir setiap hari
8. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau
sulit membuat keputusan, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan
subjektif atau pengamatan orang lain)
9. Berulang-kali muncul pikiran akan kematian (bukan hanya takut
mati), berulang-kali muncul pikiran untuk bunuh diri tanpa rencana yang
jelas, atau usaha bunuh diri atau rencana yang spesifik untuk mengakhiri
nyawa sendiri
Gejala-gejala tersebut juga harus menyebabkan gangguan jiwa yang
cukup besar dan signifikan sehingga menyebabkan gangguan nyata dalam
kehidupan sosial, pekerjaan atau area penting dalam kehidupan seseorang.
Cara menanggulangi depresi berbeda-beda sesuai dengan keadaan pasien,
namun biasanya merupakan gabungan dari farmakoterapi dan psikoterapi
atau konseling. Dukungan dari orang-orang terdekat serta dukungan
spiritual juga sangat membantu dalam penyembuhan.
Budhi Prasetyo
nothing is imossible in the world
Translate
20 January, 2014
jenis penyakit jiwa
Label:Tugas Kuliah
Bahasa Indonesia 2
TINGKAH LAKU MANUSIA DALAM BERKELOMPOK
Manusia dalam berkelompok mempunyai latar belakang yang beragam, seperti
jenis kelamin, umur, pendidikan, agama, kebudayaan, kepentingan, dan
lain sebagainya. Tetapi disamping perbedaan ini juga terdapat persamaan,
seperti kebutuhan untuk makan, minum, keamanan, keturunan atau
biologis. persamaan kebutuhan inilah yang membentuk kerjasama dan hidup
berkelompok.
Menurut Clare W. Graves, tingkah laku manusia terbagi menjadi tujuh pola tingkah laku, yakni sebagai berikut:
- Tipe Autistik, yakni tipe manusia yang kurang atau bahkan tak punya daya juang dan tak bisa dikaryakan.
- Tipe Animistik, yakni tipe manusia yang sadar akan lingkungannya, akan tetapi kurang memahaminya.
- Tipe Kejutan, yakni tipe manusia yang takut akan adanya daya yang bertentangan dalam dirinya dan dunia yang hanya sebgian saja dipahaminya.Manusia tipe ini akan memanfaatkan peluang yang ada jika tidak ada resiko yang mengancam kemanan dirinya.
- Tipe Agresif dan Gila Kuasa, yakni tipe manusia yang tak suka diatur dan lebih menentang tata tertib yang telah ada.
- Tipe Sosio-sentris, yakni tipe manusia yang lebih suka bekerja dalam satu tim dan lebih mementingkan masalah kelompok (sosial) daripada masalah pribadinya.
- Tipe Agresif Individualistis, yakni tipe manusia yang percaya diri, bertanggung jawab, dan lebih melihat pada tujuan yang dicapai. Tipe manusia ini juga pula tak menyukai tugas yang dipaksakan.
- Tipe Individualistis Suka Damai, yakni tipe manusia yang berorientasi pada tujuan yang dicapai dan berharap dapat ikut serta dalam menentukan targetnya. tipe manusia ini pula tidak memperdulikan penghargaan dari orang lain, dengan kata lain tidak silau akan pujian dari orang lain.
Tingkah laku manusia pula dapat dilihat dari golongan darahnya. Dr.
Toshitaka Nomi dari Lembaga Pemeriksaan Darah Tokyo menyebutkan bahwa
golongan darah dapat mengungkapkan watak dari seseorang.
- Golongan darah A ialah tipe orang yang dapat dipercaya, bertabiat sangat teliti dan penuh tanggung jawab mental pada waktu pelaksanaan pekerjaannya.
- Golongan darah B ialah tipe orang yang lemah lembut dan lebih percaya akan perasaannya. tipe orang bergolongan darah ini termasuk tipe orang yang kalem dan tenang.
- Golongan darah AB ialah tipe orang yang emosional, sifat wataknya ragu-ragu, dan pendiriannya dipengaruhi oleh situasi.
- Golongan darah O ialah tipe orang yang berbakat pemimpin dan efektifitas kerjanya tinggi, sehingga orang golongan darah ini sangat tidak menyukai orang yang bermalas-malasan dalam pekerjaannya.
- Tingkah laku manusia dapat pula
dipengaruhi faktor-faktor psikis, seperti pikiran, perasaan, intuisi,
dan penginderaan. Salah satu diantara bisa lebih dominan.
Jika pikiran dan penginderaan seseorang bekerja sama, maka ia akan termasuk seseorang yang berpikir berdasarkan apa yang ditangkap oleh inderanya.Jika pikiran dan intuisi seseorang bekerja sama, maka ia termasuk seseorang berpikir berdasarkan firasat yang dimilikinya.
Label:Tugas Kuliah
Bahasa Indonesia 2
Analogi Tentang Tata Kelola Energi
Negara dan energi adalah dua entitas yang tidak dapat dipisahkan. Negara sebagai tata organisasi terbesar sebuah bangsa sangat memerlukan energi dalam melangsungkan kehidupan masyarakatnya. Namun
energi disatu sisi menjadi sangat vital pemenuhan ketersediaannya,
walaupun berlimpah terkadang menjadi terbatas jika tidak dikelola dengan
baik.
Pada dasarnya suplai
energi semua bangsa dibumi tidak pernah terbatas, terlebih sebagai
negara yang berada di jalur khatulistiwa yang kaya dengan sinar
matahari. Namun yang
menyebabkannya menjadi terbatas hanyalah pada tata kelola energi yang
keliru dalam suplai, penyimpanan, penggunaan, dan pengayaan kembali. Kita
semua tahu dan percaya tentang hukum termodinamika bahwa energi tidak
dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, namun energi hanya dapat
berubah bentuknya.
Mengambil analogi tumbuhan dalam tata kelola energi kita sebagai sebuah negara, tentu sangat relevan. Tumbuhan
telah membuktikan diri menjadi pengelola terbaik sistem energi dengan
mengedepankan prinsip efisiensi , efektifitas dan keberlanjutan. Selayaknya
seperti itulah Negara dalam mengelola energi, prinsip efisiensi dan
efektifitas dan keberlanjutan hendaknya dikedepankan melalui penerapan
teknologi mutakhir.
Energi menjadi bahasan
serius pada penghujung abad XX, dan kepada para peneliti dikejar
deadline untuk menemukan solusinya pada awal abad XXI sekarang ini. Betapa tidak, cadangan karbon bumi telah ditambang oleh manusia sejak abad ke 18 dan jumlahnya sekarang sangat mengkhawatirkan. Diperkirakan stok karbon dalam bentuk minyak bumi hanya dapat digunakan untuk beberapa puluh tahun kedepan.
Fosil Tumbuhan purba menjadi tumpuan cadangan energi kita selama ini, sebagai
sebuah negara yang berada dibentangan garis khatulistiwa, ironi energi
masih membayangi setidaknya untuk 100 tahun ke depan. Padahal kita
ketahui bersama, energi matahari yang masuk ke bumi khatulistiwa
berdurasi 8 jam sehari, 7 hari dalam satu minggu, 4 minggu dalam satu
bulan dan 12 bulan dalam satu tahun. Dapat disimpulkan Indonesia dipanasi oleh matahari sepanjang tahun.
Lantas bagaimana tata kelola energi matahari kita yang berlimpah itu? Selama
ini kita hanya menambang cadangan energi yang dihasilkan oleh tumbuhan
dalam rentang waktu jutaan tahun tanpa ada keinginan untuk langsung
memanennya dari matahari. Energi kita telah salah kelola, Tulisan ini hendak mengangkat sebuah analogi tentang tata kelola energi yang dilakukan dalam tubuh tumbuhan hijau. Bagaimana
tumbuhan menghasilkan energi, bagaimana tumbuhan menggunakan energi,
bagaimana tumbuhan menyimpan energi, dan bagaimana tumbuhan melepaskan
energinya secara perlahan ke lingkungan. Analogi
tata kelola energi oleh tumbuhan setidaknya dapat memberikan gambaran
bahwa seperti tumbuhanlah tata kelola energi yang paling efisien dan
terbarukan itu seharusnya.
Analogi suplai energi oleh tumbuhan.
Matahari menjadi
sumber energi utama yang digunakan oleh tumbuhan dalam mentenagai setiap
reaksinya, matahari adalah bahan yang berlimpah dan murah. Semakin digunakan oleh tumbuhan semakin bernilai baik bagi kualitas lingkungan.
Reaksi pengubahan energi oleh tumbuhan terjadi didalam sel daun hijau. Didalam sel daun terdapat kloroplas, didalam kloroplas terdapat tilakoid. Didalam tilakoid mengandung pigmen klorofil yang dapat menangkap energi matahari dalam bentuk gelombang pendek berenergi tinggi. Semakin pendek gelombang yang diserap maka semakin besar energi yang ditangkap. Anehnya
energi yang ditangkap dalam bentuk gelombang ini digunakan untuk
fotolisis H2O menjadi 4H + 2O beserta 4 e sebagai elektron untuk
mensuplai energi pada reaksi kimia lebih lanjut. Reaksi kimia lebih lanjut yang dimaksud adalah pembentukan ATP yang berenergi besar. Disatu sisi jika reaksi sebelumnya disebut sebagai Fotosistem II maka reaksi yang bersamaan terjadi adalah Fotosistem I. dalam Fotosistem I energi matahari yang digunakan berenergi lebih rendah karena mendapatkan bantuan 2e dari Fotosistem II. Fotosistem I menghasilkan NADPH yang berenergi tinggi. Kedua hasil Fotosistem I dan II (Reaksi terang) dalam bentuk ATP dan NADPH digunakan dalam siklus calvin (reaksi gelap). Hubungan
antara reaksi terang dan reaksi gelap adalah pada saling suplai energi
dan bahan, Reaksi terang mensuplai energi dalam bentuk ATP dan NADPH
sedangkan reaksi gelap mensuplai bahan penyimpan energi dalam bentuk ADP
dan NADP.
Namun jangan dulu
mengernyitkan kening usai membaca proses fotosintesis diatas, secara
sederhana dapat dijelaskan bahwa fotosintesis adalah proses yang detail
dan rigid. Proses yang rigid diatas menunjukkan betapa ketelitian dalam mekanisme pengubahan energi awal sangat dikedepankan oleh tumbuhan, semua komponen yang terlibat dalam pengubahan energi saling kait mengait dan bahu membahu memenuhi masing-masing kebutuhan proses reaksi selanjutnya dan bahan untuk reaksi sebelumnya. Seandainya
tata kelola energi kita ditanah air dilakukan dengan rigid sebagaimana
tumbuhan telah melakukannya maka efisiensi akan tercapai berlipat-lipat
kali lebih banyak.
Proses pengubahan energi matahari terjadi pada level seluler dalam tubuh tumbuhan. Ini
menjadi analogi bagi negara bahwa untuk mencapai efisiensi terbaik
dalam konversi energi sebaiknya dilakukan pada level terkecil sebuah
negara. Level terkecil yang dimaksud adalah rumah tangga. Untuk level rumah tangga mengapa lebih efisien, berikut ini penulis memiliki pengalaman yang menarik.
Pernah satu waktu penulis bermukim pada sebuah desa transmigrasi yang mendapatkan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan
kapasitas lampu 30 watt setiap rumahnya, tepatnya Di Desa Aik Kangkung
Kecamatan Sekongkang Kabupaten Sumbawa Barat Propinsi Nusa Tenggara
Barat. setiap malam warga dapat menikmati kehebatan karya james watt tersebut dengan meriahnya. Anak-anak sekolahan dapat belajar dimalam hari, suasana santren (membaca alquran) semakin nyaring terasa, kegiatan ibu-ibu yang tertunda pada siang hari dapat dilanjutkan pada malam hari. Selama
dua tahun penulis menyaksikan program itu berjalan sebelum akhirnya
penulis meninggalkan desa tersebut untuk bertugas ditempat lain, penulis
merasakan betapa besar manfaat pembangkit listrik tenaga surya yang
dipasang pada setiap rumah. Jika terjadi kerusakan pada peralatannya, warga secara swadaya membeli bagian yang rusak agar lampu tetap menyala. Efisien
karena energi yang digunakan gratis dari sang surya, dan untuk
pemeliharaannya, Pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya lagi karena
diswadaya oleh rumah tangga pemiliknya. Inilah yang penulis ungkapkan
tentang panen energi tingkat seluler diatas. Tingkat rumah tangga.
Analogi Penyimpanan energi oleh tumbuhan.
Energi tentu tidak hanya sampai batas dikonsumsi lalu habis tanpa menyisihkannya untuk cadangan. Tumbuhan telah melakukannya dengan baik. Bentuk pencadangan yang dilakukan oleh tanaman berupa hasil asimilat karbohidrat, protein dan lemak. Semua
energi cadangan selalu berfungsi ganda selain sebagai energi cadangan,
fungsi-fungsi pertahanan diri, pertumbuhan, dan perkembangan menjadi hal
yang mengagumkan lebih lanjut. Pencadangan dalam bentuk kimia organik ini sangat aman bagi lingkungan dan dapat terurai kembali dialam menjadi sediakala. Bahkan
hasil lapukan bahan organik sisa bahan kering tanaman jauh lebih baik
terhadap ekosistem dibandingkan mineral murni yang ada di dalam tanah. Humus
organik mampu memperbaiki lengas tanah, mengurangi laju evaporasi, dan
mensuplai bahan untuk tumbuhan penerusnya, mikroba, dan sebangsa jamur
lainnya.
Negara dalam blueprint
tata kelola energinya harus memiliki cadangan energi dalam bentuk siap
pakai, mudah penggunaannya, ramah lingkungan, dan menunjang kehidupan
seluruh sistem kehidupan. Penulis memimpikan baterai listrik yang digunakan untuk menyimpan energi hasil simpanan masyarakat diperjual belikan dipasaran. Keluarga yang berkelebihan energi dapat menjual energinya dalam baterai isi ulang. Sama
halnya dengan biogas yang dihasilkan oleh rumah-rumah biogas yang
dikemas dalam tabung gas kecil seperti tabung gas berwarna kuning itu.
Analogi penggunaan energi oleh tumbuhan.
Sambil mengkonversi, sambil memakai, sambil menyimpan. Semboyan yang tepat memaknai rantai tata kelola energi pada tumbuhan. Betapa tidak, semua proses dilakukan dalam waktu yang hampir bersamaan sepanjang suplai dari lingkungan eksternal tersedia. Tumbuhan
mengkonversi energi kemudian energi yang didapatkannya digunakan untuk
mengkonversi menjadi energi bentuk lain, begitu seterusnya hingga secara
perlahan tumpukan cadangan telah didapatkan dalam bentuk berat basah
dan berat kering tumbuhan. Energi
cadangan hanya dapat dipakai jika kondisi yang sangat ekstrim terjadi
dimana tumbuhan sudah tidak mendapatkan lagi bahan yang cukup untuk
pemakaian dan penyimpanan energi.
Tata kelola energi
seharusnya seperti itu, pada tingkat rumah tangga senantiasa dapat
memenuhi kebutuhan sendiri melalui konversi yang dilakukannya. Energi yang paling mudah dikonversi skala rumah tangga yaitu matahari melalui penggunaan solar panel. Namun
dapat juga dikembangkan dalam skala yang lebih besar jika sumberdaya
energi potensial air tersedia yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro, ataupun dapat dikembangkan suatu alat yang mampu mengkonversi
energi gerak roda kendaraan menjadi energi listrik siap pakai yang
disimpan didalam sistem baterai. Selama
ini ketika masyarakat mengisi bahan bakar kendaraan, energi yang
terpakai tidak terkonversi menjadi energi kembali yang dapat digunakan,
tetapi semua energi kendaraan baik dalam bentuk gerak, bunyi, panas,
terbuang keatmosfer sebagai buangan (entalphi). Jelas ini adalah pemborosan.
Analogi Pembebasan energi oleh tumbuhan.
Pengubahan energi tersimpan menjadi energi terpakai ibaratnya pembebasan energi dari bentuk tersimpannya. Energi
yang tersimpan dalam tumbuhan baik itu berupa karbohidrat, lemak, dan
protein dapat dipecah kembali menjadi molekul sederhana untuk
dimanfaatkan energinya. Ini
terjadi pada kondisi tertentu dimana tumbuhan memerlukan energi lebih
dalam fase pertumbuhannya, pembebasan ini juga terjadi jika tumbuhan
mengalami cekaman lingkungan yang menghambat suplai salah satu bahan
dalam fotosintesis. Biasanya suplai yang terhambat adalah air karena hujan tidak turun dalam batas waktu yang lebih lama.
Begitu pula dengan
negara, dalam kondisi tertentu cadangan energi yang tersimpan dapat
dipakai dari penyimpanannya karena konversi terganggu ataupun karena
negara sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang drastis. Bahkan kondisi
yang lebih parah seperti ancaman dari negara lain dapat menjadi alasan
penggunaan energi cadangan tersebut.
Analogi pengayaan kembali oleh tumbuhan.
Tumbuhan yang telah mengalami masa penuaan (senessence) bukannya tidak berpartisipasi lagi dalam mengkonversi energi. Tanaman
yang menggugurkan daunnya sebenarnya telah merubah semua energi yang
ada dalam daun untuk disalurkan pada bagian lain dari tumbuhan itu agar
tetap bertahan. Ketika
pengguguran terjadi daun yang tersisa berat keringnya akan melepaskan
energinya kepada lingkungan setelah diurai oleh mikroba dalam tanah yang
dinamakan proses dekomposisi.
Limbah tidak
dihasilkan dalam segala proses fotosintesis terkecuali Air melalui
transpirasi, CO2 dalam Respirasi dan O2 dalam Fotosintesis. Namun
itupun dipakai kembali sebagai hal yang siklik dalam reaksi antara
lingkungan eksternal dan tubuh internal tumbuhan itu sendiri.
Negara seharusnya melakukan pengayaan energi hingga nilai entalphinya sudah tidak dapat lagi diambil. Bersamaan
dengan itu limbah yang dihasilkan ditekan seminimal mungkin sesuai
dengan perkembangan teknologi pengayaan yang berkembang paling mutakhir.
Banyak hal yang dapat
dilakukan untuk mengkonversi energi pada semua level, baik itu level
rumah tangga, level komunitas, level kabupaten, level propinsi bahkan
level negara. Kreatifitas
pemanenan energi yang disimpan dalam bentuk cadangan akan lebih efisien
jika dilakukan pada tingkat rumah tangga dan disimpan berdasarkan
regulasi negara. Diperjual belikan sebagai penghargaan kepada pemanen
dapat menjadi penghasilan tambahan bagi rumah tangga.
Akhir kata muncul
sebuah pertanyaan sekaligus jawaban dalam benak penulis: “ apa yang akan
diwariskan untuk anak cucu kelak?”. Jawabnya tentulah lingkungan yang berkualitas.
Label:Tugas Kuliah
Bahasa Indonesia 2
Proposal Penelitian Tentang Pemanfaatan Program Multimedia Pembelajaran Interaktif
Tugas IV-Proposal Penelitian
Nama : Budhi Prasetyo
NPM : 19112004
KELAS : 5 KA32
Berikut tugas Bahasa Indonesia ke IV Saya
Link Berikut TUGAS IV - Bahasa Indonesia II
Best Regard
Budhi Prasetyo
Nama : Budhi Prasetyo
NPM : 19112004
KELAS : 5 KA32
Berikut tugas Bahasa Indonesia ke IV Saya
Link Berikut TUGAS IV - Bahasa Indonesia II
Best Regard
Budhi Prasetyo
Label:Tugas Kuliah
Bahasa Indonesia 2
Lokasi:depok
Depok, West Java, Indonesia
14 January, 2014
SERTIFIKAT WORKSHOP
Label:Tugas Kuliah
Bahasa Indonesia 2
08 January, 2014
Menyongsong Pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan kesehatan bagi semua orang merupakan hak azasi manusia. Sehingga setiap negara perlu mengembangkan Universal Health Coverange (UHC)/ Sistem Jaminan Kesehatan Nasional melalui mekanisme asuransi kesehatan sosial untuk menjamin pembiayaan kesehatan yang berkelanjutan.Jaminan kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar Kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iuran dibayar oleh pemerintah
Dasar hukum Jaminan Kesehatan di Indonesia sebagai Berikut:1.UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1),(2),(3)
2.UUD 1945 Pasal 34 ayat (1),(2)
3.Undang-Undang No.40 tahun 2004 Tentang sistem jaminan sosial Nasional (SJSN)
4.Undang-Undang no 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
5.PP No.101/2012 ttg Penerimaan Bantuan Iuran (PBI)
6.Perpres No.12/2013 Tentang jaminan Kesehatan
7.Peraturan dan ketentuan lainnya
Untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan di indonesia, maka dibentuklah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.BPJS Kesehatan ini akan beroperasional pada tanggal 1 januari 2014. Ditargetkan Seluruh Penduduk Indoneswia menjadi anggota BPJS pada tahun 2019.
Label:Tugas Kuliah
Bahasa Indonesia 2
07 January, 2014
Islam KTP & Kristen KTP
Islam KTP, istilah yang sering digunakan untuk menyebut seorang muslim yang tidak mengenal masjid. Dia berstatus muslim karena orang tuanya muslim, tinggal di lingkungan muslim, meskipun tidak pernah mencium masjid, selain jumatan. Jauh dari karakter militan yang kuat agamanya. Tahunya mereka kerja dan kerja. Soal syariat, itu urusan kiyai.
Layaknya muslim KTP, penganut agama model KTP juga banyak dijumpai di umat beragama lainnya. Bahkan tidak salah jika kita nyatakan ‘lebih banyak’. Karena sebagian besar penganut agama, hanya menjadikan agamanya sebagai status saja, dan bukan sebagai prinsip menyeluruh dalam hidupnya.
Ahli Kitab Madinah
Di masa silam, sebelum kedatangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, umumnya penganut ahli kitab (yahudi dan nasrani) adalah orang awam. Agama hanya menjadi lambang fanatisme golongan, dan bukan rujukan aturan. Tidak ada semangat besar bagi mereka untuk menyebarkan ajaran agamanya. Yang ada, menggunakan nama agama untuk menjajah dan menguasai kelompok lainnya.Dalam ar-Rahiq al-Makhtum, ketika menjelaskan peta penduduk Madinah sebelum kedatangan nabi, dijelaskan keadaan masyarakat yahudi yang tinggal di sana,
ولم يكونوا متحمسين في نشر دينهم، وإنما جل بضاعتهم
الدينية هي : الفأل والسحر والنفث والرقية وأمثالها، وبذلك كانوا يرون
أنفسهم أصحاب علم وفضل وقيادة روحانية
Mereka tidak semangat menyebarkan agamanya. Umumnya modal agama
mereka hanya masalah: ramalan, sihir, meniup buhul, ruqyah, dan
semacamnya. Dengan modal ini mereka mengaku diri mereka berilmu,
memiliki keutamaan dan kepemimpinan spiritual. (ar-Rahiq al-Makhtum,
hlm. 139)Keadaan inilah yang Allah gambarkan dalam al-Quran,
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ
يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ
الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي
الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Perumpamaan orang-orang yang diberi Taurat, kemudian mereka tiada
mengamalkannya seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal.
Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu.
dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. (QS. Al-Jumu’ah: 5)Ibnu Katsir mengatakan,
يقول تعالى ذامًّا لليهود الذين أعطوا التوراة وحملوها
للعمل بها، فلم يعملوا بها، مثلهم في ذلك كمثل الحمار يحمل أسفارا، أي:
كمثل الحمار إذا حمل كتبا لا يدري ما فيها، فهو يحملها حملا حسيا ولا يدري
ما عليه
Allah mencela keadaan orang yahudi, yang mereka diberi taurat, dan
mendapatkan tugas untuk mengamalkannya, namun mereka tidak
mengamalkannya. Perumpaan mereka layaknya keledai yang memikul
kitab-kitab, sementara dia tidak tahu sama sekali isinya. Dia
kelihatannya menenteng kitab, namun tidak tahu apa isinya. (Tafsir Ibn
Katsir, 8/117).Di ayat lain, Allah juga menegaskan, beberapa ahli kitab, sama sekali tidak memahami isi kitab suci mereka, selain angan-angan dan praduga. Allah berfirman,
وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لَا يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلَّا أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ
Diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al kitab
(Taurat), kecuali angan-angan bohong belaka dan mereka hanya
menduga-duga. (QS. Al-Baqarah: 78)Makna kalimat; “mereka hanya menduga-duga” artinya, mereka tidak berada di atas keyakinan. Apapun yang diucapkan oleh pemuka agama mereka, akan mereka yakini, meskipun bisa jadi itu dusta. Demikian keterangan Muqatil bin Hayan, sebagaimana yang dinukil Ibnu Katsir dalam tafsirnya (1/82).
Ahli Kitab Dulu dan Sekarang
Penjelasan di atas merupakan gambaran tentang keadaan mereka di masa silam, para pendahulu ahli kitab di zaman dakwahnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bagaimana dengan mereka di zaman sekarang?Kita sering mengatakan, sebagian besar kaum muslimin adalah muslim KTP. Agama hanya sebatas identitas penduduk. Tidak menunjukkan identitas sebagai seorang muslim, selain jumatan.
Sekarang bisa kita bandingkan dengan umat nasrani. Dari sekian banyak penganut agama nasrani, berapa jumlah penganut nasrani yang rajin membaca injil? Berapa jumlah nasrani yang rajin ke gereja? Kita melihat, banyak pengikut nasrani sangat malas membaca atau mengkaji injil. Kalaupun ada, itu hanya karena tuntutan profesi, karena dia dididik untuk menjadi pastor. Lebih dari itu, berapa umat nasrani yang hafal kitab-kitab dalam injil. Dari 66 kitab yang secara resmi diakui oleh umat Kristen sebagai kitab yang diilhami oleh Tuhan Allah, berapa umat nasrani yang hafal 6 surat saja? Untuk mencari umat nasrani yang sama sekali tidak pernah beribadah ke gereja, sangat mudah dan melimpah. Itulah nasrani KTP.
Muslim Berkarakter
Ini berbeda dengan muslim berkarakter. Untuk menjadi muslim yang baik, tidak perlu ada pengukuhan dan sekolah resmi ketakmiran masjid. Mereka menjadikan al-Quran sebagai bacaan rutinitas dan acuan hidup. Untuk mencari orang muslim yang hafal 10 surat al-Quran, sangat mudah dan melimpah. Sekalipun dia tidak pernah mencium masjid, rata-rata muslim menghafal surat al-Fatihah, al-ikhlas, al-falaq, an-Nas, dan al-Kautsar, menunjukkan bahwa mereka masih memiliki karakter agamanya.Balas Budi Lintas Agama
Dengan memahami realita di atas, kita tidak akan merasa heran ketika orang nasrani mengucapkan selama idul fitri, selamat idul adha, selamat berpuasa atau semacamnya. Bahkan ada diantara mereka yang ikut hadir dalam shalat berjamaah di masjid.Tentu saja, sikap semacam ini tidak akan kita jadikan sebagai alasan untuk balas budi. Jangan karena mereka mengucapkan selamat idul fitri, kemudian kita membalasnya dengan selamat natal. Karena ketika orang nasrani mengucapkan kalimat seperti itu, sama sekali tidak ada perasaan berdosa atau bersalah. Karena mereka tidak menaruh perhatian dengan keselamatan agamanya. Layaknya, mereka tidak memiliki karakter agamanya.
Berbeda dengan kaum muslimin. Mereka umat berkarakter. Jangankan ikut beribadah di tempat peribadatan agama lain, mengucapkan selamat untuk hari raya orang lain, dilarang dan ada perasaan bersalah. Jika ada diantara mereka yang sampai tega mengucapkan selamat natal, atau selamat tahun baru, itu karena karakternya sebagai muslim masih lemah.
Jadilah muslim berkarakter, karena kita beda dengan mereka.
Allahu a’lam
Label:Tugas Kuliah
Bahasa Indonesia 2
KEKECEWAAN RAKYAT BERUJUNG GOLPUT
Masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan wakilnya Jussuf
Kalla akan segera berakhir. Namun, target untuk mengurangi kemiskinan
hingga pada titik 8,2 persen, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) SBY-JK, sangat jauh drai harapan. Karena,hingga
saat ini angka kemiskinan di Indonesia masih berkisar pada angka 14,87
persen. Hal ini diakibatkan oleh pengaruh krisis global yang melanda
dunia serta kegagalan pemerintah dalam penerapan tiga strategi yang
digunakan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan, yaitu Bantuan Langsung
Tunai (BLT), Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM), yang kenyataannya kurang efektif mengurangi
kemiskinan. Bahklan, kemiskinan di Indonesia semakin lama semakin
meningkat.
Ditengah kondisi masyarakat yang semakin terjerat kemiskinan, beberapa elite politik malah merasa diuntungkan. Biasanya,elite politik yang merasa diuntungkan berasal dari partai-partai non incumbent yang hendak memburu kursi kekuasaan menjelang pemilu yang akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2009 ini.Ada dua keuntungan yang didapat oleh para elite politik kondisi seperti ini, yakni, pertama, para caleg dan capres dari partai non incumbent memiliki sasaran tembak untuk menjatuhkan para caleg dan capres dari partai incumbent tentang kegagalan sosial ekonominya. Kedua, dengan jumlah penduduk miskin banyak,tingkat pendidikan rendah, angka buta aksara inggi, institusi sosial politik lemah, demokrasi gampang dimanipulasi oleh elite-elite politik oportunis dan pemimpin despotik yang menwarkan janji-janji populis agar bisa terpilih sebagai wakil rakyat di parlemen atau pejabat pemerintahan ( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . ..)
Seperti tahun-tahun sebelumnya, rakyat cenderung bersimpati dan memilih para caleg atau capres maupun partai yang memberikan janji-janji tentang perubahan dan kondisi yang lebih baik. Tetapi,setelah mereka terpilih dan menjadi wakil rakyat yang memimpin negara ini, janji-janji yang mereka ucapkan seolah-olah dilupakan dan tidak dipenuhi.Para penguasa, memanfaatkan kedudukannya untuk memperkaya diri sendiri. Bahkan, cara-cara yang tidak baikpun mereka tempuh, seperti Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Misalnya saja, banyak kasus suap dilingkungan DPR,Lembaga Peradilan dan korupsi yangterjadi di Pemerintah Pusat dan Daerah.
Hal-hal tersebut menyebabkan rakyat merasa kecewa terhadap pemimpin yang telah mereka pilih sebelumnya dan akhirnya tidak menghiraukan lagi proses demokrasi yang berlangsung.Itu ditunjukkan dengan tidak menentukan pilihan pada saat pemilu (golput). Rakyat cenderung merasa kecewa karena mereka menganggap hak pilih yang mereka berikan tidak berguna bagi perubahan nasib yang mereka harapkan. Kekecewaan itu dapat kita lihat dari meningkatnya angka golput dari tahun ke tahun.Ini menandakan bahwa rakyat tidak percaya lagi dengan pemerintahan saat ini. Adapun penyebab adanya golput menurut Eep Saefulloh Fatah yaitu, pertama, golput teknis adalah golput yang terjadi akibat sebab-sebab teknis tertentu atau mereka yang keliru mencoblos ataupun mencontreng sehingga suaranya tidak sah. Kedua, golput teknis-politis, seperti mereka yang tidak terdaftar sebagai pemilih karena kesalahan lembaga statistik maupun penyelenggara pemilu. Ketiga, golput politis yakni mereka yang merasa tak punya pilihan dari kandidat yang tersedia atau tak percaya bahwa pemilu akan membawa perubahan dan perbaikan. Keempat, golput ideologis yakni mereka yang tidak percaya pada demokrasi (liberal) dan tidak mau terlibat di dalamnya entah karena alasan fundamentalisme agama atau alasan politik ideologi lain.
Jika dipandang dari perspektif demokrasi, golput sebenarnya sah-sah saja karena memilih adalah suatu hak bagi setiap warga negara dan mereka juga berhak untuk tidak menentukan pilihannya. Akan tetapi,bangsa ini tidak menginginkan golput karena sebenarnya golput tidak memberi keuntungan bagi kemajuan bangsa dan justru menimbulkan kepemimpinan yang ragu-ragu.
Maka dari itu, hendaknya semua warga Indonesia menyukseskan pemilu dengan memilih calon pemimpin yang terbaik demi kemajuan bangsa. Terlepas dari itu, pemimpin yang sudah terpilih, nantinya tidak boleh mengecewakan serta sepenuh hati mengayomi masyarakat, bersih dari KKN dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ditengah kondisi masyarakat yang semakin terjerat kemiskinan, beberapa elite politik malah merasa diuntungkan. Biasanya,elite politik yang merasa diuntungkan berasal dari partai-partai non incumbent yang hendak memburu kursi kekuasaan menjelang pemilu yang akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2009 ini.Ada dua keuntungan yang didapat oleh para elite politik kondisi seperti ini, yakni, pertama, para caleg dan capres dari partai non incumbent memiliki sasaran tembak untuk menjatuhkan para caleg dan capres dari partai incumbent tentang kegagalan sosial ekonominya. Kedua, dengan jumlah penduduk miskin banyak,tingkat pendidikan rendah, angka buta aksara inggi, institusi sosial politik lemah, demokrasi gampang dimanipulasi oleh elite-elite politik oportunis dan pemimpin despotik yang menwarkan janji-janji populis agar bisa terpilih sebagai wakil rakyat di parlemen atau pejabat pemerintahan ( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . ..)
Seperti tahun-tahun sebelumnya, rakyat cenderung bersimpati dan memilih para caleg atau capres maupun partai yang memberikan janji-janji tentang perubahan dan kondisi yang lebih baik. Tetapi,setelah mereka terpilih dan menjadi wakil rakyat yang memimpin negara ini, janji-janji yang mereka ucapkan seolah-olah dilupakan dan tidak dipenuhi.Para penguasa, memanfaatkan kedudukannya untuk memperkaya diri sendiri. Bahkan, cara-cara yang tidak baikpun mereka tempuh, seperti Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Misalnya saja, banyak kasus suap dilingkungan DPR,Lembaga Peradilan dan korupsi yangterjadi di Pemerintah Pusat dan Daerah.
Hal-hal tersebut menyebabkan rakyat merasa kecewa terhadap pemimpin yang telah mereka pilih sebelumnya dan akhirnya tidak menghiraukan lagi proses demokrasi yang berlangsung.Itu ditunjukkan dengan tidak menentukan pilihan pada saat pemilu (golput). Rakyat cenderung merasa kecewa karena mereka menganggap hak pilih yang mereka berikan tidak berguna bagi perubahan nasib yang mereka harapkan. Kekecewaan itu dapat kita lihat dari meningkatnya angka golput dari tahun ke tahun.Ini menandakan bahwa rakyat tidak percaya lagi dengan pemerintahan saat ini. Adapun penyebab adanya golput menurut Eep Saefulloh Fatah yaitu, pertama, golput teknis adalah golput yang terjadi akibat sebab-sebab teknis tertentu atau mereka yang keliru mencoblos ataupun mencontreng sehingga suaranya tidak sah. Kedua, golput teknis-politis, seperti mereka yang tidak terdaftar sebagai pemilih karena kesalahan lembaga statistik maupun penyelenggara pemilu. Ketiga, golput politis yakni mereka yang merasa tak punya pilihan dari kandidat yang tersedia atau tak percaya bahwa pemilu akan membawa perubahan dan perbaikan. Keempat, golput ideologis yakni mereka yang tidak percaya pada demokrasi (liberal) dan tidak mau terlibat di dalamnya entah karena alasan fundamentalisme agama atau alasan politik ideologi lain.
Jika dipandang dari perspektif demokrasi, golput sebenarnya sah-sah saja karena memilih adalah suatu hak bagi setiap warga negara dan mereka juga berhak untuk tidak menentukan pilihannya. Akan tetapi,bangsa ini tidak menginginkan golput karena sebenarnya golput tidak memberi keuntungan bagi kemajuan bangsa dan justru menimbulkan kepemimpinan yang ragu-ragu.
Maka dari itu, hendaknya semua warga Indonesia menyukseskan pemilu dengan memilih calon pemimpin yang terbaik demi kemajuan bangsa. Terlepas dari itu, pemimpin yang sudah terpilih, nantinya tidak boleh mengecewakan serta sepenuh hati mengayomi masyarakat, bersih dari KKN dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Label:Tugas Kuliah
Bahasa Indonesia 2
Perbedaan ideologi tertutup & ideologi terbuka
Ideologi terbuka dan ideologi tertutup merupakan
klasifikasi dari ideologi itu sendiri yang telah kami jabarkan di postingan
sebelumnya. Jika sobat masih belum mengerti apa itu ideologi silahkan saja klik
link ini. Perbedaan yang akan di kaji dalam postingan kali ini adalah mengenai
ciri-ciri yang saling bertolak belakang
Ideologi dapat diartikan suatu kumpulan konsep bersistem
yang dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang memberikan arah tujuan untuk
kelangsungan hidup.Ideologi terbagi menjadi dua,yaitu ideologi Terbuka dan
Ideolgi tertutup,Perbedaan ideologi terbuka dan ideologi tertutup ini
sangat mencolok,sehingga dapat dengan mudah dikelompokkan.
Indonesia
adalah negara yang menganggap pancaasila sebagai ideologi terbuka dan
pancasila sebagai suatu sumber nilai.Nah, Setiap ideologi mempunyai
sesuatu yang
membuat ideologi dapat bertahan dari waktu ke waktu, ini disebut daya tahan dan dimensi ideologi, dengan adanya itu maka ideologi dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Ideologi juga mempunyai Hakekat
dan Fungsi ideologi yang memiliki macam-macam nilai tersendiri.
A.IDEOLOGI
TERBUKA
Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak dimutlakkan. Ideologi ini memiliki
ciri sebagai berikut.
- Merupakan kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat (falsafah). Jadi bukan keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan kesepakatan masyarakat.
- Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri, ia milik seluruh rakyat, dan bisa digali serta ditemukan dalam kehidupan mereka.
- Isinya tidak langsung operasional, sehingga setiap generasi baru dapat dan perlu menggali kembali falsafah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi kekinian mereka.
- Tidak pernah membatasi kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan falsafah itu.
- Mengahargai pluralitas, sehingga dapat diterima masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama.
B.IDEOLOGI
TERTUTUP
Ideologi tertutup adalah ideologi yang bersifat mutlak, ideologi ini memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
- Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar untuk mengubah masyarakat.
- Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, ideologinya itu akan dipaksakan kepada masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma dan berbagai segi masyarakat akan diubah sesuai dengan ideologi tersebut.
- Bersifat Totaliter, artinya mencakup / mengurusi semua bidang kehidupan. Karena itu ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang informasi dan pendidikan sebab kedua bidang tersebut merupakan sarana efektif untuk memengaruhi perilaku masyarakat.
- Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak dihormati.
- Menuntut masyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk berkorban bagi ideologi tersebut.
- Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi juga tuntutan konkret dan operasional yang keras,mutlak dan total.
Label:Tugas Kuliah
Bahasa Indonesia 2
Macam-Macam kebutuhan manusia
Kebutuhan manusia adalah hal yang harus atau sangat ingin
dipenuhi untuk dapat bertahan hidup atau untuk memuaskan suatu hasrat yang
timbul. Macam-macam kebutuhan manusia dan faktor yang mempengaruhi kebutuhan
manusia merupakan dua hal utama yang akan kami kaji pada postingan kali ini.
B.MACAM-MACAM KEBUTUHAN MANUSIA
1.Kebutuhan
Menurut Intensitas Kegunaan (penting atau tidaknya)
Kebutuhan
menurut intensitas dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Kebutuhan Mutlak
Kebutuhan mutlak adalah kebutuhan yang mau tidak mau harus
dipenuhi oleh setiap manusia dan tidak mungkin ditinggalkan. Apabila kebutuhan
ini tidak terpenuhi, maka manusia akan mati. Contoh kebutuhan mutlak adalah
makan dan minum.
b. Kebutuhan Primer
Kebutuhan
primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia yang ingin hidup
layak. Contoh Kebutuhan Primer antara lain: makanan, minuman, pakaian, dan
rumah.
c. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan
sekunder adalah kebutuhan yang timbul setelah kebutuhan primer terpenuhi.Kebutuhan
ini berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.Misalnya mobil bagi orang
berpenghasilan tinggi adalah kebutuhan sekunder, namun bagi orang yang
berpenghasilan rendah adalah barang mewah.
d. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan
tersier adalah kebutuhan yang tingkat pemenuhannya setelah kebutuhan primer dan
sekunder terpenuhi.
2. Kebutuhan Menurut Waktunya
Kebuthuan
menurut waktunya dapat digolongkan sebagai berikut,
a. Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan
sekarang adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga dan tidak dapat
ditunda. Contoh kebutuhan sekarang antara lain, obat bagi orang sakit dan
makanan bagi orang kelaparan.
b. Kebutuhan Mendesak
Kebutuhan
mendesak merupakan kebutuhan yang sangat kritis(tiba-tiba) dan sifatnya sangat
insidentil. Misalnya, bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah atau
bencana alam., kebutuhan konsultasi kesehatan atau pengacara.
c. Kebutuhan Masa Akan Datang
Kebutuhan
masa akan daatang adalah kebutuhan yang pemenuhannya dilakukan di kemudian hari
dan dapat ditunda karena tidak mendesak. Contoh kebutuhan masa akan datang
adalah menabung.
3. Kebutuhan Menurut Sifatnya
Kebutuhan
menurut sifatnya daoat diglongkan sebagai berikut.
a. Kebutuhan Jasmani / Material
Kebutuhan
jasmani adalah kebuthan yang berhubungan dengan jasmani atau fisik, yaitu
menjaga penampilan atau kesehatan.Misalnya, berolehraga dan mengkonsumsi
makanan sehat.
b. Kebutuhan Rohani / Nonmaterial
Kebutuhan
rohani ada;ah kebutuhan yang berhubungan dengan keseshatan jiwa. Contoh kebutuhan
rohani antara lain beribadah menurut agama, bersosialisasi, dan berekreasi.
4. Kebutuhan Menurut Sosio-Budaya
Pada dasarnya
kebutuhan ini berkaitan erat dengan lingkungan dan kondisi masyarakat sekaligus
sifat-sifat psikologis manusia .Berkenaan dengan hal tersebut kebuutuhan ini
meliputi kebuthan sodial dan psikologis.
c. Kebutuhan Sosial
Dalam hidp
bermasyarakat manusia biasanya memounyai status atau kedudukan tertentu yang
mengharuskan seseorang untuk mempunyai atau melaksanakan berbagai hal supaya
dipandang layak atau pantas, Misalnya, memberikan sumbangan pada yang
membutuhkan.
d. Kebutuhan Psikologis
Kebutuhan ini
berkenaan dengan sifat rohani manusia sehingga tidak bersifat ekonomis dan
tidak semuanya dapat dipenuhi dengan usaha ekonomi. Mislanya kebutuhan akan
rasa aman, kebahagiaan, ketentraman, dan kebebasan.
5. Kebutuhan Menurut Subjeknya
Kebutuhan
menurut subjeknya dapat digolongkan sebagai berikut.
a. Kebutuhan Individual
Kebutuhan
individual adalah kebutuhan perseorangan atau individu.Misalnya, seorang
sekretaris membutuhkan komputer dan telepon.
b. Kebutuhan Kolektif
Kebutuhan
kolektif adalah kebutuhan bersama dalam suatu masyarakat dan dimanfaatkan untuk
kepentingan bersama.Misalnya, jalan, jembatan, rumah sakit, dan tempat
rekreasi.
B.FAKTOR-FAKOR YANG
MEMPENGARUHI KEBUTUHAN
Banyak kebutuhan manusia yang harus terpenuhi, karena
jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia tidak akan bisa memakukan
aktivitasnya bahkan tidak bisa hidup.Macam-macam Kebutuhan tersebut jelas mempunyai dampak terhadap manusia
dan lingkungannya, Namun Karena sumber ekonomi yang langka dan kebutuhan
manusia yang tak terbatas, maka terjadi kelangkaan dimana-mana,
artinya banyak kebutuhan yang tak terpenuhi. Kebutuhan manusia yang satu tidak
selalu sama dengan kebutuhan manusia lainnya. Hal ini disebabkan oleh
adanya Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan, yaitu sebagai berikut.
1. Kondisi Alam
Perbedaan
kondisi alam yang terdapat di berbagai daerah menyebabkan kebutuhan
masyarakatnya juga berbeda.Contohnya, orang yang tinggal di daerah daratan
tinggi atau pegunungan membutuhkan pakaian tebal untuk mengurangi rasa dingin
pada malam hari.Sementara orang yang tinggal di daratan rendah lebih senang
mengenakan pakaian tipis yang terbuat dari bahan katun yang menyerap keringat.
2. Peradaban
Kebutuhan
manusia meningkat seiring dengan meningkatnya peradaban.Ilmu pengetahuan terus
bberkembang, manusai makin mampu menciptakan peralatan dan teknologi yang makin
maju.Semua hasil ciptaan manusia itu sebenarnya dirancangn untuk membuat
kehidupan lebih nyaman dan mudah. Perkembangan peradaban ini tidak akan pernah
berhenti dan akan selalu membawa perkembangan pada peradaban umat manusia.
3. Agama dan Kepercayaan
Berbagai
macam agama dan kepercayaan yang berbeda menyebabkan timbulnya perbedaan
kebutuhan.Contohnya, adanya perayaan keagamaan menimbulkan adanya kebutuhan
khusus. Menjelang Hari raya Idul Fitri kebutuhan akan ketupat meningkat tajam,
melebihi hari-hari biasa.
4. Adat Istiadat
Berbagai
macam adat istiadat yang dimiliki masyarakat akan menimbulkan adanya pola
perilaku dan kebiasaan yang berbeda pula sehingga muncul berbagai macam
kebutuhan, sesuai dengan kebiasaan masyarakat yang bersangkutan. Misalnya,
kebutuhan akan upacara tertentu, seperti upacara perkawinan, kesenian
tradisional dan lain-lain.
Label:Tugas Kuliah
Bahasa Indonesia 2
Subscribe to:
Posts (Atom)